OMK Berpartisipasi dalam Misa Akbar Bersama Paus Fransiskus

Pada tanggal 5 September diadakan, misa bersama Paus Fransiskus, misa kudus dilaksanakan di stadion utama Gelora Bung Karno dan Stadion Madya. Kedua stadion berada cukup berdekatan. Orang Muda Katolik (OMK) sangat bersyukur mendapatkan kesempatan misa bersama Paus Fransiskus karena ini merupakan Paus ketiga yang telah datang ke Indonesia, jadi kesempatan ini sangat jarang.

Ada banyak hal yang OMK rasakan selama dalam perjalanan menuju Stadion Madya, mengikuti perayaan Ekaristi sampai selesainya rangkaian acara  tersebut. 

Sekitar pukul 08.00 WIB kami berangkat bersama teman-teman dari OMK Dekenat Utara dari stasiun Depok Baru. Ada beberapa OMK dari Santo Herkulanus yang datang ke misa bersama Paus tersebut. Rute perjalanan dari Depok ialah dari Stasiun Depok Baru dilanjutkan ke Stasiun Manggarai, kemudian transit kembali menuju Stasiun Tanah Abang, lalu diteruskan ke Stasiun Palmerah.

Foto Bersama OMK Dekenat Utara. Foto: Pribadi.

Saat sampai di Stasiun Palmerah kami bertemu dengan teman-teman mahasiswa Pastoral Mahasiswa Keuskupan Agung Jakarta (PMKAJ) dari berbagai universitas seperti: Bina Sarana Informatika (BSI), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Universitas Indonesia (UI), Universitas Nasional (UNAS), dsb. Kami bersama teman-teman lainnya mendapatkan tempat di Stadion Madya.

Setelah beristirahat di Palmerah kami melanjutkan perjalanan ke Gate H menggunakan Busway. Di Gate H kami bertemu dengan para umat dari Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dan keuskupan lain dari seluruh Indonesia. 

Suasana Umat Di Halte Taman Ria. Foto: Pribadi.

Pada jam 11 siang, kami sampai di lokasi. Suasana saat itu sangat antusias dan bersemangat untuk datang ke stadion hingga akhirnya bertemu dengan Paus Fransiskus dan mengikuti perayaan Ekaristi bersama. OMK Dekenat Utara dan OMK St Herkulanus sempat mengabadikan beberapa foto di samping Stadion Madya. Kemudian kami beristirahat sejenak serta makan siang di UMKM yang ada di sekitar Stadion Madya.

Foto Bersama OMK Dekenat Utara di Stadion Madya Foto: Pribadi.

Kami bersama teman-teman OMK Dekenat Utara cukup antusias saat sampai di depan Stadion Madya. Saat itu kira-kira pukul 1 siang, sudah banyak orang menuju Gate H dan menuju ke Stadion Madya. Banyak sekali mahasiswa dan umat yang sudah sampai di pukul 1 hingga pukul 2 siang. Meskipun cuaca cerah dan panas tetapi tidak membuat seluruh umat mengeluh untuk melanjutkan misa bersama Paus Fransiskus.

Suasana Di dalam Stadion Madya. Foto: Pribadi.

Kira-kira sekitar pukul 14.30 sampai pukul 15.00 sudah banyak orang yang duduk di Stadion Madya. Ada beberapa acara juga di waktu tersebut seperti menyanyikan Lagu Indonesia Raya, lagu dari Angel Pieters para romo juga ikut bernyanyi, Doa Rosario, dan bincang-bincang bersama Para Uskup yang berasal dari Merauke, Ruteng dan Medan.

Pada bincang-bincang tersebut Uskup Merauke membahas tentang konflik di daerah Merauke hanya dapat dihentikan dengan Kasih. Uskup Ruteng juga berpesan bahwa kehidupan umat Katolik di Ruteng harus semakin rukun karena umat Katolik di Ruteng cukup banyak.

Uskup lainnya juga berpesan untuk hidup sederhana seperti Paus Fransiskus. Hindari sifat konsumerisme, eksploitasi alam yang berlebihan dan sebagainya. Jika manusia mencintai alam jangan selalu membeli barang baru, harus mengurangi pembelian yang tidak penting.

Umat Katolik diwajibkan untuk terhindar dari sikap kiri hati dan konsumtif. Kita juga harus menggunakan suatu teknologi dengan jangka waktu yang lama seperti smartphone, jam tangan dengan harga yang terjangkau dan diusahakan dengan value yang berguna untuk kita. Itulah beberapa pesan dari ketiga Uskup.

Persiapan Misa Kudus Di Gelora Bung Karno. Foto: Pribadi.

Ada juga beberapa penampilan lagu Taize dan banyak persembahan musik dari Lyodra dan penyanyi-penyanyi lainnya. Sebelum perayaan Ekaristi seluruh umat bernyanyi “Viva Lil Papa, Viva Papa Fransesco” dan lagu “Kristus Jaya Kristus Mulia”.

Paus Fransiskus berkeliling Stadion Madya dan Gelora Bung Karno untuk memberikan salam ke seluruh umat di Stadion. Itu adalah pengalaman yang sangat berkesan bagi seluruh orang Katolik yang menghadiri acara tersebut. 

Saat waktu menunjukan pukul 5 kurang 10 menit, langsung dilakukan silensium untuk mempersiapkan perayaan Ekaristi bersama Paus Fransiskus, para Kardinal, Uskup dan semua Romo yang ada di stadion Gelora Bung Karno serta stadion Madya.

Perayaan Ekaristi berlangsung khusyuk dan dilaksanakan menggunakan 2 bahasa, yaitu: Bahasa Indonesia dan Bahasa Latin. Pada homili, Paus Fransiskus berpesan beberapa hal, yaitu: “Ajakan kepada umat untuk menjalani dua sikap mendasar sebagai murid Kristus: mendengarkan sabda Tuhan dan menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari.”

Paus menekankan pentingnya membuka diri terhadap Sabda Tuhan sebagai kompas kehidupan yang dapat memandu manusia menuju kebahagiaan sejati. Serta mengingatkan agar umat tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga pelaku sabda. Ia mengajak umat untuk bertindak berani dan penuh harapan dalam menyebarkan kasih, perdamaian, dan dialog, meskipun dihadapkan pada tantangan atau kegagalan.

Paus juga mengutip contoh dari Santo Petrus yang tetap percaya pada Sabda Yesus, meskipun mengalami kekecewaan. Serta mengajak umat untuk tidak pernah lelah menabur kebaikan dan kasih, seperti yang diajarkan oleh Santa Teresa dari Kalkuta. Inti dari Pesannya adalah untuk terus membangun masyarakat yang lebih baik melalui persaudaraan dan perdamaian, dengan keyakinan pada kekuatan Kasih Tuhan.

Kira-kira itulah isi homili dari Paus Fransiskus. Homili yang dapat berpengaruh untuk umat Katolik di Indonesia dan Dunia.

Setelah menyelesaikan misa bersama, Paus Memberikan berkat dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh Kardinal, Romo, dan seluruh masyarakat Indonesia. Adapun kardinal Indonesia, yaitu Mgr. Ignatius Suharyo memberikan berkat agar perjalanan Apostolik Paus Fransiskus di Asia berjalan dengan lancar.

Acara dilanjutkan dengan pertunjukan dari Lyodra, yang menyanyikan lagu “The Prayer”. Para Romo dan suster juga menyanyikan lagu rohani lainnya. Sungguh satu hari itu adalah pengalaman yang cukup berkesan untuk kami OMK di seluruh Indonesia.

Foto Bersama OMK Santo Herkulanus. Foto: Pribadi.

Setelah mengakhiri kegiatan di GBK dan Stadion Madya, para umat keluar dari Stadion Madya dan GBK dengan sukacita dan pulang ke rumah masing-masing dengan berkat dan sukacita pula.

Banyak sekali hal yang dapat diambil dari kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia yaitu, dengan datangnya Paus Fransiskus ke Indonesia. Umat Katolik di Indonesia mendapatkan saran untuk hidup sederhana dan bersatu, serta mempertahankan toleransi antar suku dan umat.

Paus juga mewajibkan Semboyan Negara kita yaitu Bhinneka Tunggal Ika, harus tetap dijunjung tinggi.

Akhirnya kami dan teman-teman OMK lain pulang dengan selamat ke rumah masing-masing. Kami, seluruh OMK serta umat Katolik di Indonesia mengucapkan terima kasih atas Berkat Tuhan yang luar biasa, yang telah mendatangkan pemimpin tertinggi Umat Katolik yang telah membawa perdamaian di Indonesia.

Diharapkan seluruh manusia di dunia berbalik kepada Tuhan dan memberikan kasih kepada sesamanya.