Kamis (11/5/2017), terlihat pemandangan yang tak biasa di Sekolah Marsudirini Telaga Kahuripan, Bogor. Puluhan orang berjubah putih tampak berbaur dengan ratusan orang dari seluruh paroki di Keuskupan Bogor. Semuanya larut dalam sukacita, dan dengan semangat mengikuti seluruh rangkaian acara.
Seluruh peserta dibagi kedalam kelompok, yaitu BIA, BIR, OMK, Dewasa (Keluarga), dan Lansia. Masing-masing kelompok didampingi oleh para frater, bruder, dan suster yang berkarya di Keuskupan Bogor. Suara tawa nan riang terdengar dimana-mana, menunjukkan kegembiraan pada hari itu.
Para peserta juga mendapat kejutan, yaitu datangnya Bapa Uskup Mgr. Paskalis Bruno Syukur ke dalam masing-masing kelompok. Bapa Uskup ‘menyamar’ dengan mengenakan polo shirt yang sama dengan panitia, sehingga banyak peserta yang tak sadar bahwa disamping mereka adalah Bapa Uskup.
Usai makan siang, para peserta berkumpul di GOR untuk menyaksikan pementasan wayang oleh dalang cilik Ki Dalang Teto dengan lakon “Kresna Duta”. Permainan apik sang dalang cilik ini berhasil menghipnotis para peserta untuk semakin larut dalam kisah yang dipentaskan. Gelak tawa pun pecah saat dalang cilik ini menjawab dengan polos pertanyaan-pertanyaan dari Bapa Uskup dan Romo Joko. Bapa Uskup berpesan kepada Ki Dalang Teto supaya menjadi dalang Kristus, yang menampilkan kasih.
Perayaan Minggu Panggilan ini ditutup dengan Perayaan Ekaristi dengan konselebran utama Bapa Uskup Mgr. Paskalis Bruno Syukur, bersama 15 imam di Keuskupan Bogor. Dalam homilinya, Bapa Uskup berpesan kepada semua pihak, yaitu para imam, pasutri, lansia, OMK, dan anak-anak tentang pentingnya makna panggilan itu. Perayaan Ekaristi diakhiri dengan Berkat Pengutusan dari Bapa Uskup.
Penulis: Leonardus Aditya