Bunda Maria dalam Kirab Misi Merayakan 75 Tahun Keuskupan Bogor dan Mengingatkan Karya Keselamatan Tuhan

Sebuah Perayaan Bersejarah

Dalam rangka memperingati 75 tahun Keuskupan Bogor, diadakan serangkaian kegiatan yang penuh makna di setiap paroki dalam keuskupan ini. Salah satu yang paling menonjol adalah Kirab Misi, di mana patung Bunda Maria diarak dengan diiringi alunan gamelan yang membawa harmoni keasrian tanah Sunda. Perayaan Ekaristi ini bukan hanya sebuah ritual, tetapi juga menjadi pengingat perjalanan panjang dan perkembangan signifikan yang telah dialami oleh Keuskupan Bogor.

Keuskupan Bogor: Dari Masa Lalu ke Masa Kini

Dulu, Keuskupan ini mencakup beberapa daerah yang tersebar, dengan umat yang masih sedikit dan jarak yang berjauhan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan signifikan terjadi di bagian utara, membawa banyak umat dari berbagai penjuru untuk berkumpul dan beribadah di tanah Sunda. Kirab Misi ini melambangkan perjalanan iman dan pertumbuhan yang telah terjadi selama 75 tahun terakhir.

Bunda Maria: Teladan Iman dan Keselamatan

Patung Bunda Maria dan Salib ditahtakan didalam gereja. Foto: Pribadi.

Kegiatan kirab ini melibatkan perarakan patung Bunda Maria, yang dalam Gereja Katolik diimani sebagai teladan iman yang setia. Patung ini menjadi pengingat akan karya keselamatan Tuhan. Dalam homilinya di Paroki St. Herkulanus, Uskup Sufragan Bogor, Mgr. Paskalis Syukur OFM menegaskan bahwa upacara iman ini bertujuan untuk membangkitkan dan meneguhkan kembali iman umat bahwa hidup Gereja Keuskupan Bogor bergantung pada Yesus Sang Penyelamat.

Mgr. Paskalis juga menekankan pentingnya Bunda Maria sebagai perantara doa dan permohonan umat kepada Yesus Kristus. “Bunda Maria adalah teladan iman yang melalui dia doa dan permohonan kita disampaikan kepada Putranya, Tuhan Yesus Kristus,” jelasnya.

Refleksi Iman dan Keselamatan

Dalam kesempatan yang sama, Mgr. Paskalis menafsirkan esensi Injil mengenai Yairus, seorang kepala rumah ibadat yang memohon keselamatan untuk anaknya kepada Yesus. Tindakan Yairus yang didasari iman yang kuat mengingatkan kita bahwa dalam Yesus ada kehidupan dan keselamatan.

Mgr. Paskalis juga menjelaskan mengapa Gereja Katolik berarak dengan patung dan salib. “Karena orang Katolik mengimani bahwa dalam diri Yesus ada kehidupan dan keselamatan,” ujarnya. “Baik generasi tua maupun muda harus sampai pada keyakinan itu dengan menghidupkan dan mengikatkan diri bahwa dalam diri Yesus ada kehidupan dan keselamatan.”

Pesan Harapan dan Iman

Mgr. Paskalis mengingatkan kembali tentang iman seorang perempuan yang mengalami pendarahan bertahun-tahun dan percaya bahwa “asal ku jamah saja ujung jubah-Nya, aku pasti sembuh.” Keyakinan perempuan tersebut akan Yesus sebagai penyelamat dan pembawa kehidupan membuahkan hasil yang diinginkan. Mgr. Paskalis berharap agar dengan perayaan 75 tahun Keuskupan Bogor ini, iman umat semakin kuat dan berani menjadi misionaris Kristus. “Semoga dengan perayaan ini, iman kita semakin kuat dan berani mewartakan bahwa dalam diri Yesus ada kehidupan dan keselamatan. Semoga bersama Bunda Maria, kita semua mengalami keselamatan,” tutupnya dengan penuh harapan.

Menghidupkan Iman, Menguatkan Keyakinan

Perayaan 75 tahun Keuskupan Bogor bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga ajakan untuk memperdalam iman dan menguatkan keyakinan bahwa dalam setiap langkah bersama Yesus dan Bunda Maria, ada kehidupan dan keselamatan yang nyata. Kirab Misi Bunda Maria menjadi simbol dari iman yang hidup dan berkembang, mengajak seluruh umat untuk merayakan dan meneguhkan kembali perjalanan iman mereka. “Semoga perayaan ini membawa berkah dan kedamaian bagi seluruh umat, mengingatkan kita semua akan karya keselamatan Tuhan yang tak pernah berhenti menyertai kita.” Ungkap Romo Agus Pastor Paroki St. Herkulanus, Depok.