
Tepatnya Sabtu, 18 Oktober 2025 saat yang ditunggu-tunggu. Sudah digadang-gadang sejak lama untuk dapat bersama mengadakan ziarah di beberapa tempat yang diikuti umat Lingkungan St. Andreas, Wilayah Santa Isabela, Paroki St. Herkulanus. Maka digagaslah dalam waktu yang tepat dan dapat diikuti seluruh umat lingkungan. Tentu dalam kemasan Tahun Rahmat, Peziarah Pengharapan, Yubileum 2025.
Bapa Uskup, Mgr. Paskalis Bruno Syukur dalam Surat Gembalanya menyerukan bahwa, melalui Gereja Sinodal, Tuhan mengajak agar semua anggota Gereja senantiasa berjalan bersama dalam melaksanakan tugas Gereja. Seruan untuk berjalan bersama ini pun ditegaskan pula oleh Paus Fransiskus dan diserukan dalam semangat merayakan Tahun Yubileum Biasa Tahun 2025. Tahun Yubileum merupakan suatu tradisi yang sarat dengan sejarah dan spiritualitas dalam Gereja Katolik. Tahun Yubileum ditandai dengan pengampunan dosa dan pengampunan universal. Tahun Yubileum secara resmi dibuka 24 Desember 2024 dan berakhir pada 6 Januari 2026. Tahun Yubileum menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan dunia yang lebih baik.
Salah satu kegiatan dalam rangka Peziarah Pengharapan, Lingkungan St. Andreas melaksanakan kegiatan bersama sebagai Peziarah Pengharapan (secara pribadi-pribadi dan atau keluarga sudah dilaksanakan dengan tujuan masing-masing, baik dalam lingkup KSB atau pun di wilayah KAJ, malahan sampai di KAS, dll).
Sebanyak 2 bis dalam semangat kebersamaan serta agar dapat merefleksikan dirinya dalam kehidupan harian. Ada beberapa tujuan ziarah: dimulai dari Paroki Maria Bunda Ratu, Sukatani, Depok – Paroki Vincentius a Paulo, Gunung Putri, Cibinong – Paroki Kristus Raja, Hambalang, Sentul – Gereja (BMV) Katedral Bogor – dan terakhir di Paroki St Fransiskus Asisi, Sukasari.
Waktu menunjuk pukul 06.00 sentuhan sinar matahari sudah terasa, perjalanan segera dilaksanakan. Dibuka dengan doa Angelus di masing-masing bis dan lanjut doa mohon berkat keselamatan, kelancaran. Kemudian beriringan mengukur jalanan memasuki lewat jalan tol yang memang tidak jauh dari Lingkungan St. Andreas, Lingkungan yang berada pada sisi paling barat berbatas dengan Paroki Yohanes Baptista, Parung. Tujuan ziarah pertama adalah ke Paroki Maria Bunda Ratu, Sukatani, Depok.
Taman Doa St. Martha Cimanggis
Paroki Bunda Maria Ratu, Sukatani, Depok
Taman doa ini terletak di dalam kompleks Paroki Bunda Maria Ratu Sukatani, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Suasana doa yang teduh dengan aneka pepohonan, damai dan hening, dikelilingi patung-patung religius, lorong doa, dan gemericik air, dan kolam ikan yang luas. Taman doa ini menjadi oase rohani, di mana umat dapat berserah syukur, doa, dan pergumulan kepada Yesus melalui Bunda Maria, Sang Ratu. Taman Doa Santa Martha diberkati pada 31 Mei 2022.
Gelar Maria Ratumengingatkan bahwa Maria dimuliakan di surga sebagai Ratu bersama Kristus Raja. Devosi dalam dan bersama kerendahan hati Maria yang memercayakan hidup kepada penyertaan-Nya. Dari sini seusai prosesi peziarahan dapat pulang dengan raga yang segar, batin yang diperbarui, penuh iman dan harapan akan kasih dari Tuhan dan dalam tugas pewartaan yang meneladani Bunda Maria Ratu.
Usai berdoa dalam gereja lanjut doa di pelataran Taman Doa Santa Martha yang membuat hati dan pikiran rasa adem, tenteram, hening. Kicau burung di pepohonan menambah kekhusukan, sementara gesekan kursi-kursi tak mengusik. Tidak lupa kami melakukan foto bersama dan ada pula yang swafoto.
Perjalanan peziarahan kemudian mengarah ke daerah Gunung Putri, tentu berkunjung ke Gereja Santo Vincentius a Paulo dengan Taman Doanya.

Taman Doa Bunda Maria Penolong Abadi
Paroki St. Vincentius A Paulo Gunung Putri
Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan umat di Gunung Putri yang pada awalnya merupakan sebuah Lingkungan dari Stasi St. Simon – Citeureup, Paroki Keluarga Kudus Cibinong terus meningkat dengan kehadiran beberapa kompleks perumahan baru maka, dimekarkanlah menjadi sebuah Paroki Baru. Tanggal 25 Januari 2022 Stasi St Vincentius di resmikan menjadi Paroki St Vincentius a Paulo.
Kerangka besi menjulang tanda bahwa bangunan gereja lama sudah dirobohkan dan dibangun dalam rancang baru lebih keren dalam penyelesaian tentu saja. Sementara sebuah Taman Doa yang menyolok dengan bingkai berbentuk segi tiga putih yang menyiratkan sebuah gunung, bukit: Gunung Putri. Bernama Taman Doa Maria Bunda Penolong Abadi (MBPA), berada di Paroki St. Vincentius a Paulo Gunung Putri, Keuskupan Sufragan Bogor ini telah diresmikan oleh Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur pada Minggu, 21 September 2025. Gua yang lama masih nampak di sudut bangunan lama belum dibongkar meski tersembunyi. Meski akan dipercantik dengan sarana lain, suasana taman doa ini cukup tenang, jauh dari kebisingan. Area calon tempat parkir yang luas berada di seberang, depan gereja yang sedang dibangun (sementara digunakan untuk penyelenggaraan misa, sebelum bangunan gereja selesai).
Doa Rosario pun didaraskan sebelum memasuki sesi misa oleh umat yang hadir secara bergilir dan doa-doa pribadi dihadirkan ke hadirat-Nya dengan mohon pertolongan Bunda Maria, Bunda Penolong Abadi di depan Taman Doa.
Pada pukul 10 tepat umat ikut ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh RD Yulius Eko Priyambodo (sangat kuat ingatannya terhadap umat St Andreas, waktu itu masih bernama Lingkungan Sta. Isabela kemudian mengalami pemekaran). Dalam homilinya yang berinteraksi dengan para peziarah tentang Yubileum 2025 yang Luar Biasa menjadikan suasana sukacita. Umat ambil bagian baik sebagai Lektor (merangkap pemazmur), Organis (ada 2), Tatib, Pimpinan Koor, dll. Perayaan berjalan khusuk.
Untuk mendapatkan indulgensi penuh tambah Romo Eko, di antaranya dengan melakukan ziarah yang dilengkapi dengan ikut Misa Yubileum, Pengampunan (pengakuan dosa), Adorasi, Jalan Salib.
Karena hari itu pas Pesta Santo Lukas (Penginjil), tokoh pilihan di antara 70 murid Yesus yang bukan seorang Rasul (dari antara 12 Rasul Yesus). Dia adalah seorang tabib, penulis Injil Lukas, dan salah satu penulis Kisah Para Rasul. Usai Misa Kudus berfoto bersama dengan Romo Eko yang 5 tahun lalu pernah berkarya melayani umat Santo Herkulanus, bersama Romo Natet, kemudian makan siang bersama, soto ayamnya ibu2 WK PVGP, enak dan nikmat. Meski waktunya santap, doa angelus harus dilambungkan, kehidupan rohani tak lupa, santap jasmani tersedia.
Romo Eko sempat berseloroh: mestinya ke Goa Maria Pengurai Simpul Masalah, baru ke Taman Doa Bunda Maria Penolong Abadi. Punya masalah dan minta tolong. Disambut riang gembira. Dan merespon homili tentang Katedral adalah pintu untuk masuknya Tahun Yubileum sebenarnya. Maka setelah dari Hambalang baru ke Katedral. Dan ziarah selanjutnya adalah menuju ke Hambalang.

Gua Maria Pengurai Simpul Masalah
Gereja Paroki Kristus Raja, Hambalang
Gua Maria Pengurai Simpul Masalah berada di samping kanan bangunan Gereja Kristus Raja, Kompleks IPSC Sentul. Tepatnya di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Diresmikan pada 1 Oktober 2020. Di samping Gua Maria ini juga terdapat area jalan salib yang baru diresmikan pada tanggal 3 Mei 2023.
Gua Maria Pengurai Simpul Masalah adalah tempat ziarah sebagai tempat memohon pertolongan Bunda Maria untuk mengurai segala permasalahan hidup.
Umat Katolik berdevosi kepada Bunda Maria sebagai pengantara dalam menghadapi kesulitan hidup. Tempat ini dirancang untuk menciptakan ketenangan bagi umat yang datang berdoa. Nama “Pengurai Simpul Masalah” konon diambil dari salah satu gelar Bunda Maria, yang diyakini mampu membantu umat menyelesaikan permasalahan yang rumit.
Gua Maria dilengkapi dengan area Jalan Salib yang dikelilingi rerimbunan dedaunan dan pepohonan yang rindang menjulang serta pelbaga jenis tanaman hias nan menghijau. Sehingga menciptakan suasana yang sejuk dan asri meski jarak perjalanan dari pemberhentian I hingga XIV relatif pendek. Memasuki area jalan salib ada patung Yesus sedang berdoa cukup besar. Para peziarah dapat merasakan suasana khusyuk yang menciptakan kedamaian batin. Meski sekali-kali ada suara deru motor dan mobil tetapi, suara burung yang bertengger di ketinggian cukup menyejukkan suasana yang mendaraskan doa dalam prosesi Jalan Salib Yubileum 2025 yang dipimpin bergantia diikuti dari pra remaja sampai dengan para adi yuswa.
Maunya para peziarah ingin berlama-lama (sayang tidak ketemu Romo Tri Harjono yang pernah berkarya di Paroki St Herkulanus).
Memang suasananya membuat ketenangan batin membuncah. Namun perjalanan harus berlanjut menuju ke Gereja BMV Katedral Bogor.

Gereja Beatae Mariae Virginis (Santa Perawan Maria)
Katedral Kesukupan Sufragan Bogor
Gereja Katedral Bogor adalah sebuah gereja katedral Katolik untuk Keuskupan Sufragan Bogor, nama resminya: Gereja Beatae Mariae Virginis (Santa Perawan Maria). Beralamat di Jalan Kapten Muslihat Nomor 22, Bogor.
Awalnya merupakan sebuah gereja Paroki Bogor yang termasuk dalam wilayah Prefektur Apostolik Sukabumi. Dengan gaya arsitektur Kebangkitan Gotik nampak kentara. Di atas pintu utama ada patung Bunda Maria menggendong Kanak-kanak Yesus. Kalau dilihat di selasar juga banyak terdapat dengan ciri khas gothik dan taman yang tidak begitu luas namun tertata apik dan asri. Tidak mengherankan apabila gedung-gedung di sebelahnya harus menyesuaikan ciri bangunannya.
Maka tak ayal lagi momen ini digunakan untuk ber-swafoto di sana-sini sebagai kenangan dan dokumentasi memenuhi album kenangan masing-masing peserta ziarah. Tidak berlama setelah berdoa bersama Doa Yubileum 2025 dan doa pribadi. Kemudian bergeser ke samping gereja untuk berdoa di Gua Maria Porta Caeli Pintu Surga. Di dalam Gereja sendiri ada sebuah Gua Maria yang diberi nama Gua Maria Welas Asih.
Setelah berpuas berfotoria kemudian bis bergerak kembali menyusuri jalanan kota bogor di pinggiran Istana Bogor, Kebun Raya Bogor. Bogor, Kota Hujan ini memang sejuk nian. Tujuan terakhir adalah ke Sukasari, Paroki St Fransiskus Asisi.

Gua Maria Santa Maria Lourdes Karunia Penyembuhan
Paroki Santo Fransiskus Asisi, Sukasari
Tahun 1963 Paroki Sukasari berdiri sendiri lepas dari Paroki Katedral setelah hijrahnya para seminaris ke Jln Kapten Muslihat. Gedung eks Seminari kemudian oleh Mgr. Geise di tetapkan sebagai Gereja kedua di Kota Bogor dan dipercayakan di bawah lindungan St. Fransiskus Asisi.
Peziarah Pengharapan Lingkungan St Andreas langsung menuju ke dalam Gereja St Fransiskus untuk berdoa bersama dalam keheningan. Setelah cukup waktunya langsung naik ke atas untuk mengadakan Adorasi pribadi secara bergantian mengingat ruangan tidak cukup luas. Dalam Keheningan, kepada Sakramen Maha Kudus doa-doa dihadirkan melambung dalam keheningan hati.
Kemudian yang tak disangka, Romo Dwi Karyanto sudah ada di atas di depan Gua Lourdes Karunia Penyembuhan. Dan Romo Dwi berkenan memimpin doa. Tentu berfoto bersama tak mungkin ketinggalan. Obat rindu Romo. Dan pada berceloteh: tambah subur Romo. Adem katanya.
Sebagai salam perpisahan romo berkenan foto bersama di depan Gereja dan memberi berkat. Yang luar biasa tak ketinggalan adalah ciri khasnya yaitu berpantun.
Jalan-jalan ke pasar minggu
Beli bakpia dapat dibungkus
Saya sudah lama menunggu
Selalu bahagia umat herkulanus
Sebelum pulang, Bogor diguyur hujan. Hujan Berkat. Tuhan memberkati.


