
Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) St. Herkulanus Depok Menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) yang ke-6 dengan tema Melangkah bersama mewujudkan keharmonisan untuk membangun pribadi yang aktif dalam menggereja dan memasyarakat”. Konfercab VI yang dilaksanakan pada Sabtu, 12 Juli 2025, bertempat di Aula Yustinus Gereja St. Herkulanus Depok, menandai berakhirnya masa kepengurusan DPC masa bakti 2022-2025.
Sebagai informasi, Konferensi Cabang merupakan forum tertinggi di tingkat cabang yang diadakan setiap tiga tahun sekali. Konfercab bertujuan untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan, menyusun program kerja, serta memilih Pimpinan baru.
Acara Konfercab VI ini selain dihadiri oleh anggota WKRI ranting dan para pengurus WKRI Cabang, juga dihadiri para Pimpinan Cabang se-Dakenat Utara, perwakilan OMK, perwakilan DPP dan DKP St. Herkulanus Depok.
Dalam sambutannya Ketua Panitia Konfercab VI, Theresia Novita Lucky Indiyani menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua rekan-rekan panitia atas dukungan, semangat, waktu, tenaga serta pikiran untuk menyukseskan Konferensi Cabang VI ini. Serta para donatur yang telah mendukung dan berkontribusi dalam kegiatan ini.
”Agenda utama Konfercab VI adalah menerima dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban pengurus masa bakti 2022-2025, penetapan rencana kerja untuk tiga tahun ke depan, serta pemilihan dan pengesahan pimpinan dan wakil Dewan Pengurus Cabang berdasarkan surat keputusan,” kata Theresia Lucky.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua cabang WKRI DPC St. Hekulanus Depok, Elizabeth Eni Suraeni mengatakan telah bekerja bersama Wakil DPC St. Herkulanus, Felicia Elfie Martini dan rekan-rekan pengurus berusaha menjalankan mandat yang diberikan oleh para anggota WKRI Cabang St. Herkulanus Depok.
”Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan terutama dalam pelayanan untuk semua anggota di wilayah kerja DPC St. Herkulanus Depok selama 3 tahun masa kepengurusan kami,” ungkap Elizabeth Eni.
Sementara itu, Penasehat Rohani WKRI DPC Paroki St. Herkulanus Depok, Romo Agustinus Surianto Himawan menyoroti perjuangan pendiri WKRI R.A Maria Soelastri Soejadi Sasraningrat Darmaseputra bersama para ibu mendirikan WKRI bertujuan untuk memperjuangkan harkat dan martabat perempuan, khususnya pada masa itu mereka yang bekerja sebagai buruh pabrik cerutu di Baciro, Yogyakarta.
Romo Agus mengatakan selama tiga tahun sejak menjadi moderator (penasehat rohani) WKRI DPC St.Herkulanus Depok, beliau semakin memahami apa saja yang menjadi pusat perhatian WKRI Cabang St. Herkulanus untuk semakin memberdayakan organisasinya dalam kehidupan menggereja dan memasyarakat, menghadirkan peran para ibu Katolik dalam berbagai kegiatan intern paroki maupun ekstern.
Menurut Romo Agus apa yang dilakukan WKRI Cabang St. Herkulanus Depok baik internal maupun eksternal sudah amat nyata.
“Bagaimana dengan gerak eksternalnya menuju ”pasar”, ke tengah masyarakat sekelilingnya? Mungkin masih harus lebih diberdayakan setelah Konfercab VI ini,” ungkap romo Agus.
Romo Agus juga menekankan peran Wanita Katolik RI dalam masalah keluarga dan masalah sosial di masyarakat. Oleh karenanya beliau mengharapkan WKRI Cabang St. Herkulanus Depok bekerja sama dengan Wanita Katolik RI cabang lainnya di tingkat Dakenat Utara, organisasi perempuan, kelompok PKK setempat, untuk menghadirkan diri dalam kegiatan advokasi terhadap berbagai persoalan KDRT, kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak-anak serta kelompok rentan. Juga berperan aktif dalam masalah ekologi dan kehidupan sosial di masyarakat.
”Semua menjadi PR tambahan bagi para pengurus Pimpinan Cabang yang yang terpilih dalam Konfercab VI ini agar kehadiran Wanita Katolik RI semakin dicintai dan dirasakan oleh umat Paroki St. Herkulanus Depok pada khususnya, maupun masyarakat luas pada umumnya,” pesan Romo Agus Himawan.
Selanjutnya, Ketua Presidium Dewan Pengurus Daerah Keuskupan Bogor Bernadetha Yudarini HP dalam sambutannya mengatakan anggota Wanita Katolik RI tidak hanya aktif dalam gereja tetapi juga menjadi agen perubahan yang aktif dalam membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
”Keterlibatan aktif dalam gereja dan masyarakat merupakan dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Dengan aktif dalam keduanya, sebagai anggota Wanita Katolik RI dapat mengembangkan diri secara utuh dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungannya. Hal ini selaras dengan cita-cita pendiri Wanita Katolik RI,” ungkap Bernadetha Yudarini.
Secara keseluruhan agenda dalam Konfercab VI dibagi menjadi sidang-sidang pleno yang terdiri dari Sidang Pleno I hingga Sidang Pleno V. Salah satu agenda penting dalam Konfercab adalah pemilihan Pimpinan baru Dewan Pengurus Cabang St. Herkulanus Depok.
Dalam Sidang Pleno IV, dilakukan pemungutan suara dan menetapkan kepengurusan baru masa bakti 2025-2028. Para anggota dan pengurus yang memiliki hak suara melakukan pemungutan suara. Ada 5 calon yang telah memenuhi kriteria dan menyatakan bersedia dipilih.
Sebelum pemungutan suara, para calon Pimpinan memaparkan visi serta misi untuk menampilkan gagasan terbaik mereka dihadapan peserta yang hadir.
Melalui Konferensi Cabang VI berhasil memilih dan menetapkan Elizabeth Eni Suraeni, mendapatkan suara terbanyak sebagai Ketua WKRI Cabang St. Herkulanus Depok. Sedangkan Agatha Sri Pujiatiningsih mendapakan suara terbanyak kedua menjadi Wakil Ketua.
Kepemimpinan WKRI yang baru ini dilantik oleh Bernadetha Yudarini selaku ketua Presidium DPD Keuskupan Bogor. Dilanjutkan dengan pemberian berkat oleh romo Agustinus Himawan sekaligus juga berpesan agar kegiatan yang akan dilakukan WKRI Cabang St. Herkulanus disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan di paroki ini sehingga ke depan lebih dinamis.
Rangkaian kegiatan Konfercab VI diakhiri dengan potong kue ulang tahun WKRI ke-101 dan foto bersama.
Proficiat kepada Pimpinan WKRI Cabang St. Herkulanus Depok yang terpilih. Melayani dengan kasih dan melangkah bersama mewujudkan keharmonisan untuk membangun pribadi yang aktif dalam menggereja dan memasyarakat. Semoga Wanita Katolik RI ke depannya dapat bergerak menjadi lebih maju dan semakin membawa banyak manfaaat bagi gereja dan masyarakat.