
Gereja Katolik memiliki tradisi merayakan Tahun Suci setiap 25 tahun sekali. Setelah merayakan tahun suci atau Yubelium pada tahun 2000 silam, Gereja Katolik Kembali merayakannya di tahun 2025. Perayaan ini dimulai pada malam Natal, 24 Desember 2024 lalu dan akan berakhir pada 6 Januari 2026. Tahun Suci 2025 menjadi kesempatan untuk memperbarui iman dan mengalami kasih Allah secara mendalam.
Paus Fransiskus mengajak umat kristiani untuk menjadi “peziarah harapan” dengan membawa pesan kasih dan pengampunan kepada dunia dalam menghadapi tantangan zaman. Perayaan ini juga menawarkan kesempatan untuk memperoleh indulgensi penuh sebagai tanda pengampunan dan pembaharuan spiritual.
Salah satu bentuk kegiatan untuk mendapatkan indulgensi penuh adalah dengan mengikuti Ziarah. Kegiatan ini juga dikenal sebagai perjalanan rohani menuju tempat-tempat suci atau bersejarah dengan tujuan tertentu, seperti berdoa, mencari pencerahan, atau mengenang orang-orang yang telah meninggal. Ziarah bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang membantu refleksi diri serta memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara anggota komunitas.
Tahun yang penuh rahmat ini juga dimanfaatkan oleh kelompok kategorial lansia, Simeon-Hana, Paroki Herkulanus untuk berziarah mengunjungi beberapa tempat doa. Pada 5 Juni lalu, Ibu Mien Karsino sebagai pemimpin ziarah para lansia berziarah ke-5 tempat sekaligus. Semangat mereka sangat menginspirasi terlebih karena usia tak jadi penghalang untuk melakukan ziarah yang tak singkat ini. Kesempatan ini juga menjadi momen berharga bagi mereka terutama di usia yang tak lagi muda karena ziarah bersama ini menjadikan mereka semakin dekat satu dengan yang lain.
Taman Doa Santa Martha
Pagi itu ketika mentari perlahan menunjukkan pesonanya, setelah berdoa Ratu Surga di gereja, para lansia memulai perjalanan ziarah mereka dari Paroki Herkulanus menuju Taman Doa St. Martha Cimanggis, Paroki Bunda Maria Ratu. Taman doa ini baru diresmikan bulan mei lalu oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur. Meskipun tergolong baru, taman doa ini sangat menarik dan sudah banyak peziarah yang datang dari berbagai tempat.
Tanaman hijau yang tumbuh subur semakin menambah keasrian taman ini. Stasi-stasi jalan salibnya sangat unik dan menarik dengan bentuk persegi. Tak hanya itu, arca Bunda Maria yang ditempatkan di sekitar ukiran yang membentuk lingkaran juga memberikan ketenangan batin. Pada bagian latar terlihat burung merpati dengan 7 karunia Roh Kudus. Taman doa ini juga memiliki Sacrarium atau sumur suci.
Setelah mendaraskan doa bersama dengan intensi bulanan dalam tahun yubileum, para lansia melambungkan doa pribadi dan ada juga yang berdoa sambil berjalan keliling menikmati tempat ini.
Gua Maria Pengurai Simpul Masalah
Setelah mengunjungi Taman Doa St. Martha, perjalanan selanjutnya menuju Gua Maria Pengurai Simpul Masalah, Hambalang, Sentul. Gua Maria ini terletak di kawasan yang sejuk, tenang dan asri. Udara segar seketika menyapa karena tempat ini dikelilingi pegunungan yang semakin membuat para lansia ingin berlama-lama menghabiskan waktu untuk berdoa. Di sana terdapat patung Yesus yang sedang berdoa, tempat dimana ibadat jalan salib dimulai.
Seperti Namanya, gua ini dikenal sebagai tempat di mana umat Katolik memohon bantuan Bunda Maria agar dapat menyelesaikan masalah-masalah hidup mereka. Banyak peziarah yang datang berkunjung di tempat ini. Para lansia semakin gembira dengan kehadiran Rm. Tri yang sangat ramah dan menerima para lansia dengan penuh kehangatan. Mereka semakin khusuk mengikuti doa bersama yang dipimpin oleh Rm. Tri.
Gua Maria Sareng Para Rasul
Gua Maria Bumi Sareng Para Rasul terletak di Desa Cijujung, Kec. Sukaraja Kab. Bogor, Jawa Barat. Gua ini masuk dalam wilayah Paroki St. Andreas Sukaraja, Keuskupan Bogor dan diresmikan pada tanggal 11 Mei 2018 oleh Rm. Tri Harsono, romo vikjen kala itu.
Area Gua ini cukup luas dan sangat asri dengan rindangnya pepohonan sehingga cocok dijadikan tempat untuk kontemplasi dan adorasi. Setiap peziarah yang hendak menjalankan ibadat Jalan salib diberi dua pilihan tempat.
Ada tempat dengan jalur yang Panjang dan ada yang pendek. Tak hanya itu, ada juga taman malaikat, aula outdoor untuk Misa, pelataran sabda bahagia serta Kapel kebangkitan. Letak patung Bunda Maria berada di bangunan tinggi terbuka dengan atap melengkung yang disanggah 4 pilar kokoh.
Untuk sampai ke tempat Bunda Maria harus menaiki 7 anak tangga. Di belakang bangunan ini terdapat 7 pancuran air. Air pancuran ini diambil dari sumber air cijujung yang sudah diberkati. Kehadiran para lansia disambut baik oleh Rm. Markus.
Gua Maria Adem Ayem
Gua Maria Adem Ayem ini berada di Jl. Kelud, Komp. Pertamina, Cipayung Girang, Kec. Megamendung, Kab. Bogor, Jawa Barat. Ketika sampai di tempat ini, para lansia mengisi kembali tenaga mereka dengan santapan yang sudah disediakan. Setelah makan siang, para lansia melanjutkan kegiatan doa pribadi masing-masing.
Suasana tenang dan damai sangat membantu para lansia untuk berdoa dan semakin mengingatkan mereka bahwa hidup ini harus selalu dekat dengan Tuhan. Setelah selesai berdoa, para lansia melanjutkan peziarahan mereka ke tempat terakhir sebelum kembali ke Paroki Herkulanus.
Gua Maria Susteran Gembala Baik
Gua Maria Susteran Gembala Baik yang berlokasi di Baranangsiang, Bogor, ini memiliki area yang sangat luas. Di sana juga terdapat sekolah dan asrama. Meskipun berada dalam kompleks biara, gua ini tetap bisa diakses oleh para peziarah dari berbagai tempat, setelah terlebih dahulu memohon izin kepada para biarawati.
Di sekeliling gua banyak tanaman dan pohon-pohon yang menambah keasrian dan kesejukan gua ini. Karena berada dalam kompleks biara, suasana berdoa sudah pasti tenang dan syahdu. Para lansia begitu khusuk berdoa sembari menikmati suasana asri.
Berziarah ke 5 tempat rohani yang ada di Keuskupan Bogor membuat para lansia sangat bergembira dan kembali dengan kenangan baru di masa senja mereka.
“Saya dan teman-teman lansia mendapatkan banyak hal dalam peziarahan ini. Kebersamaan yang terjalin, saling tolong-menolong antar lansia, memahami para sahabat lansia adalah salah satu dari banyak hal yang kami dapatkan”, kata Ibu Mien Karsino, ketua Paguyuban Lansia Simeon-Hana.
Lanjutnya, “Suasana gua yang sangat asri dan tenang sangat membantu saya untuk berkonsentrasi dalam doa. Secara pribadi saya menyadari hibungan dengan Allah harus lebih mesra, lebih dekat dan harus selalu saling menyapa dalam doa”.
Terima kasih suster Viskah Lestari MSC
Menjadi kenangan bagi lansia Simeon Hana. Semoga menjadi motivasi bagi kita. Untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah. Menanggapi panggilan Nya dan sedapat mungkin melaksanakan firman Nya . Bagi para lansia Bersyukur lah senantiasa karena Tuhan memberi kesempatan kepada lansia untuk memperbaiki diri agar nanti pantas ketika kita menghadap kepada Nya.
Saya bangga, inspirasi dan memotivasi dorongan bagi kaum muda. Saya senang sama opa Oma yg memiliki semangat tinggi.
Salam sehat dan Bahagia Oma Opa. Tetap semangat. Tuhan memberkati. Theresia Rini Sediyati.
Terima kasih rekaman Peziarah Para Lansia Simeon Hana Paroki St Herkulanus yang telah diwartakan sebagai pengingat kegiatan kami
Terima kasih Bu Mien , terima kasih Sr.Viskah Lestari
Tuhan Yesus memberkati
Bunda Maria Melindungi Amin 🙏
Mantap selamat Simeon-Hana kalian semua teladan beriman kami, sukses suster Bisakah Lestari. Tuhan memberkati